Kamis, 03 Februari 2011

CAROK / 1985



Film ini cukup baik, tema besarnya adalah harga diri dan martabat keluarga yang harus di junjung tinggi, apa pun itu. Perkelahian untuk harga diri dan martabat keluarga sangat penting bagi orang madura. Ini adalah cerita tentang orang-orang Madura yang ada di Tanjung Periuk Jakarta dengan komplit profesi mereka, yaitu pengumpul besi bekas.Film ini juga membenturkan hukum negara dengan hukum adat/Madura, yaitu Nyawa di bayar nyawa.

Jamal (Barry Prima) yang diharapkan ayahnya Markasan (El Manik) untuk jadi Sarjana Hukum agar bisa jadi orang besar, dihadapkan pada pilihan sulit. Skripsinya tentang carok sukar diselesaikan karena pengalaman keluarganya. Ia selalu mengelak desakan ayahnya untuk carok, ketika adiknya meninggal tertabrak bus waktu tawuran antar pelajar. Juga ketika kakaknya, Hasan (Joescano Jusuph) mati carok dengan Harun (Advent Bangun), karena istrinya, Ruminah (Yenny Farida) serong. Harun sengaja memancing Ruminah untuk menghancurkan keluarga Markasan, saingan dalam dagang besi tua. Seorang pengadu domba yang selalu membisiki bahwa ayah Harun dibinasakan oleh Markasan. Pengadu domba ini pula yang memanasi Jamal, maupun Markasan. Dalam usaha ini Harun mengikat kerjasama dengan Johny Ireng (Kandar Sinyo), yang juga menginginkan pangkalan besi tua Markasan. Dalam keraguannya, Jamal tetap mengambil jalan lurus. Ia juga tidak mau mengikuti cara dagang ayahnya yang agak menyimpang dari hukum. Ketika ayahnya meninggal, Jamal seolah tak lagi punya pilihan.

Dengan mendapat dorongan dari ibunya, dihabisinya Johny Ireng dan kawan-kawan. Jamal juga menantang Harun untuk berduel. Dalam keadaan Jamal terdesak, Harun ditusuk pisau oleh Ruminah, yang merasa hanya diperalat Harun. Jamal terpaksa mendekam di penjara, dan minta pada saudaranya jangan mengulang lagi perbuatan yang terpaksa dilakukannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar