Sabtu, 29 Januari 2011

ROMUSHA / 1972

ROMUSHA

Intinya film ini hendak melukiskan kekejaman tentara Jepang semasa pendudukannya sekitar tahun 1943-1944. Rota (Rofiie Prabancana) ditangkap tentara Jepang dengan tuduhan menghasut rakyat. Ia masuk kamp konsentrasi Romusha alias pekerja paksa. Ia mengalami siksaan kejam. Ia berkenalan dengan Nari (Alice Iskak), "fujingkay" atau "Iugun Yanfu" alias perempuan pemuas seks tentara Jepang, dalam hal ini khusus bagi Kapten Akiro Kobayashi (A. Hamid Arief). Nari dan temannya Mona (Rita Zahara), ketahuan menyelundupkan senjata pada para romusha, karena itu akan ditembak mati. Pada saat itulah para romusha berontak dipimpin Rota. Pasukan Kobayashi kalah, bahkan dia sendiri terpaksa harakiri. Digambarkan pula dalam film ini ratusan romusha dengan keringat darah melakukan kerja paksa, menggempur gunung, membuat lobang perlindungan, gudang bawah tanah dlsb. Film ini sudah lolos sensor, tapi tak beredar karena ditahan Departemen Penerangan (Deppen). Alasannya: mengganggu hubungan Indonesia-Jepang. Kedutaan Jepang sendiri tak pernah secara resmi melakukan protes, tapi Ny. Julies Rofi'ie mengaku bahwa pihak Jepang keberatan. Tampaknya jalan tak formal yang ditempuh. Penyelesaiannya: ganti rugi atas tertundanya pengedaran film itu. Tidak jelas siapa yang membayar. Kemungkinan Jepang yang membayar, meski tak ada konfirmasi resmi, karena seluruh proses berlangsung tidak terbuka. Produser ini minta ganti rugi seluruh biaya produksi berikut bunganya. 

 

News Film sudah lolos sensor, tapi tidak beredar karena ditahan Departemen Penerangan, dengan alasan mengganggu hubungan Indonesia-Jepang. Kedutaan Jepang sendiri tidak pernah resmi melakukan protes, tapi produser Ny Julies Rofi'ie mengaku bahwa pihak Jepang keberatan. Penyelesaiannya, produser minta ganti rugi atas seluruh biaya produksi film itu, tapi uang ganti rugi yang dijanjikan tak pernah ada. Juga pemerintah Jepang meminta pihak Indonesia untuk menarik film ini dari peredaran karena kekejaman tentara Jepang digambarkan dalam film itu. Romusha Pemain: Rofi'i Prabancana, Hamid Arief, Menzano, Mieke Widjaya, Alice Iskak. Skenario: Herman Nagara Sutradara: S.A. Karim Produksi: Sri Agung Utama Film, 1972 Pada 1943 dan 1944, Jepang mulai terkepung. Mereka mengumpul-kan pemuda pribumi untuk mem-bangun markas pertaha-nan di bawah tanah. Dengan janji m-u-luk, pemuda desa ditampung da-lam wadah yang disebut romusha, yang artinya sukarelawan. Nyata-nya, bertolak belakang de-ngan janji, mereka dipekerjakan di tempat tandus dan diperlakukan seperti budak. Berbulan kemudian, muncul Rota (Rofi'i Prabancana), pemuda pemberani dan tak segan melawan mandor atau tentara Jepang yang kejam. Suatu hari Rota membunuh mandor yang telah menyiksa romusha tua. Ia ditahan dan di-siksa. Namun penyiksaan itu baginya adalah konsekuensi dari keberanian. Simpati datang bukan hanya dari kalangan F-ujingkay-sekelompok wanita yang menye-rahkan diri kepada Jepang-tapi juga muncul dari Tuan Akiro Kobayoshi (Hamid Arief), komandan tertinggi kamp penyiksaan. Nari (Alice Iskak), Fujingkay yang suka mengantar makanan-, diam-diam kepada Rota menya-ta-kan seluruh temannya mendukung perjuangan Rota. Dalam sua-tu perayaan tradisional Jepang, Rota ditunjuk terjun di arena gulat melawan tentara Jepang. Rota menang. Kemenangan itu membawa dampak pada penyiksaan seluruh romusha oleh serdadu Jepang. Penyiksaan itu tanpa sepengetahu-an Akiro. Kemarahan para romusha pun tak tertahankan. Akiro turun ta-ngan. Di bawah todongan senjata Nari, Akiro meminta tentara menyerah dan bersedia bekerja sama dengan para romusha. Akiro kemudian melakukan kehormatan tertinggi: harakiri.


P.T. SRI AGUNG UTAMA FILM

ROFI'IE PRABANCANA
A. HAMID ARIEF
ALICE ISKAK
MENZANO
RITA ZAHARA
MIEKE WIJAYA
CUCU AFAGO
RINA HASSIM
HASSAN SANUSI
ANDY CAROL
DODDY SUKMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar